Giwo Rubianto Pimpin Parade Kebaya Kowani dalam Rangka Peringatan HKN
Jakarta, 28 Mei 2024 – Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Dr. Ir. Giwo Rubianto Wiyogo, memimpin Parade Kebaya dalam rangka memperingati Hari Kebaya Nasional (HKN) yang digelar di Kantor Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA). Acara yang berlangsung pada Selasa ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan HKN yang akan diperingati pada 24 Juli 2024 di Istora Senayan, Jakarta.
Acara yang mengusung tema “Perempuan dan Warisan Tradisi Kebaya” ini berkolaborasi dengan Komunitas Pecinta Kebaya Indonesia dan KPPPA, serta dibuka secara resmi oleh Menteri PPA, Gusti Ayu Bintang Darmawati. Kegiatan ini dihadiri oleh lebih dari 1000 peserta, baik secara daring maupun luring, dari berbagai organisasi perempuan di Indonesia.
Dalam sambutannya, Giwo Rubianto menekankan bahwa kebaya sebagai busana nasional perempuan Indonesia memiliki sejarah panjang dan peran penting dalam proses kemerdekaan. Salah satu momen bersejarah yang melibatkan kebaya adalah Kongres Wanita Indonesia X tahun 1964 yang dihadiri oleh Presiden Soekarno dan 7000 perempuan yang mengenakan kebaya. Peristiwa ini menjadi dasar diterbitkannya Keputusan Presiden Nomor 19 tahun 2023 tentang penetapan Hari Kebaya Nasional.
“Dengan terbitnya Keppres tersebut, Kowani berkomitmen untuk terus menggaungkan dan mensosialisasikan kebaya baik di tingkat nasional maupun internasional,” ujar Giwo. Ia juga menambahkan bahwa kebaya memiliki makna dan filosofi yang berubah-ubah sesuai dengan perkembangan zaman, situasi politik, adat, budaya, gaya hidup, tren, dan keinginan pribadi.
Menteri PPPA, Bintang Puspayoga, dalam sambutannya yang disampaikan secara daring, menekankan bahwa kebaya adalah jati diri perempuan Indonesia yang harus dilestarikan. “Berbicara tentang kebaya adalah berbicara tentang jati diri perempuan Indonesia melalui pakaian,” kata Bintang. Menurutnya, kebaya tidak hanya memancarkan pesona perempuan yang memakainya tetapi juga mengandung makna mendalam yang bersejarah.
Bintang juga menyoroti pentingnya melestarikan kebaya sebagai bagian dari identitas perempuan Indonesia dan mengapresiasi setiap individu atau organisasi yang berkomitmen melestarikan budaya bangsa. Ia berharap kegiatan ini bisa menginspirasi generasi muda untuk mencintai Indonesia dan terus berinovasi dalam mengenalkan kebaya ke dunia internasional.
Ketua Penyelenggara HKN, Prof. Dr. Masyitoh Chusnan, menyatakan bahwa Kowani telah melakukan serangkaian kegiatan menuju puncak Hari Kebaya Nasional. Setelah melaksanakan Webinar Aku dan Kebaya pada 10 Mei 2024, Kowani mengadakan Talk Show dan Parade Kebaya hari ini. Acara ini diadakan secara hybrid dengan peserta dari berbagai organisasi perempuan di Indonesia.
Talk Show Kebaya menampilkan empat pembicara yang membahas perspektif kebaya dari berbagai sudut pandang, termasuk akademisi, pemerintah, dan komunitas pecinta kebaya. Parade Kebaya dipimpin oleh PPWN Pimpinan Etty Nafis dan menampilkan berbagai contoh kebaya yang akan dilombakan pada Hari Kebaya Nasional 2024.
Dengan semangat melestarikan budaya Indonesia, Giwo Rubianto menekankan bahwa kebaya bukan hanya sekadar busana, tetapi juga simbol perjuangan dan kreativitas perempuan Indonesia. Ia mengajak seluruh masyarakat untuk bersinergi dalam melestarikan kebaya sebagai warisan tradisi yang penting bagi generasi mendatang