Silaturahmi: Rahasia Panjang Umur dan Jiwa yang Kaya
Dalam suasana penuh kehangatan, Giwo Rubianto, pengusaha dan tokoh perempuan Indonesia yang pernah memimpin Kongres Wanita Indonesia (Kowani) dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), membagikan momen berharga dari sebuah silaturahmi yang sarat makna. Ia bertemu dengan Om Amran—ayah dari sahabatnya, Connie—dalam sebuah kunjungan yang juga dihadiri Ati, teman masa kuliah di IKIP Jakarta (kini Universitas Negeri Jakarta).
Om Amran, sosok sepuh yang kini menginjak usia 99 tahun, menyambut dengan penuh semangat dan keceriaan. Usia hampir seabad tak mengurangi semangat hidupnya. Wajahnya tetap berseri, tubuhnya sehat, dan pikirannya jernih—menjadi potret nyata dari kehidupan yang terjaga dengan baik.
Giwo, yang dikenal sebagai sosok aktif dalam memajukan perempuan dan anak Indonesia, tak melewatkan kesempatan untuk menanyakan rahasia panjang umur kepada Om Amran. Dengan senyum yang teduh, beliau menjawab singkat namun dalam makna:
“Sering-seringlah silaturahmi.”
Jawaban itu begitu sederhana, namun sekaligus mengandung kedalaman filosofis. Silaturahmi bukan sekadar kunjungan fisik atau sapaan basa-basi. Ia adalah jembatan hati, penghubung antarjiwa, dan penguat tali persaudaraan. Dalam tradisi dan ajaran luhur bangsa kita, serta dalam nilai-nilai keagamaan, silaturahmi diyakini membawa banyak keberkahan—dari rezeki yang melimpah hingga umur yang dipanjangkan.
Bagi Giwo, momen ini mengukuhkan keyakinan bahwa silaturahmi memang memiliki kekuatan luar biasa. “Silaturahmi bukan hanya memperpanjang umur,” tulisnya dalam catatan penuh refleksi, “tetapi juga memperkaya jiwa.” Dalam dunia yang semakin sibuk dan individualistik, silaturahmi menjadi oase yang menyejukkan batin. Ia menyambungkan yang jauh, mendekatkan yang renggang, dan memelihara nilai-nilai kemanusiaan yang hakiki.
Catatan singkat ini menjadi pengingat bagi kita semua: di tengah hiruk pikuk kehidupan, jangan abaikan kekuatan silaturahmi. Ia bisa menjadi rahasia sehat raga dan jernihnya jiwa. Dan dalam senyuman tulus seorang Om Amran yang berusia 99 tahun, kita melihat bukti nyata bahwa kasih sayang, persahabatan, dan kebersamaan—yang lahir dari silaturahmi—adalah anugerah yang memperkaya kehidupan.