Suara Perempuan Menggema dari Manila: Refleksi Giwo Rubianto tentang Inspirasi dan Kolaborasi Global
Momen di Tengah Para “Perempuan Hebat”
“Berada di tengah para perempuan hebat dari berbagai negara. Rapat ECM di Manila bukan hanya soal agenda, tapi tentang inspirasi, kolaborasi, dan suara perempuan yang semakin kuat di dunia.”
Kutipan yang dibagikan oleh Dr. Ir. Hj. Giwo Rubianto Wiyogo, M.Pd., melalui akun media sosialnya ini adalah sebuah cerminan mendalam tentang makna sejati dari pertemuan perempuan di level global. Meskipun telah meletakkan jabatan sebagai Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) periode 2014-2024, peran beliau sebagai Vice President International Council of Women (ICW) dan Ketua Umum Pita Putih Indonesia (PPI) menempatkannya sebagai tokoh sentral yang terus mewakili kepentingan perempuan Indonesia di kancah internasional.
Foto Giwo Rubianto tersenyum di tengah beberapa perempuan dari berbagai negara, dengan latar belakang bendera atau simbol acara internasional, menggambarkan inspirasi dan kolaborasi global.
Kehadiran Giwo di Rapat Executive Committee Meeting (ECM) di Manila, atau forum sejenis, mengukuhkan bahwa forum global telah bertransformasi menjadi platform penguatan dan pencerahan. Para delegasi perempuan hadir bukan sekadar memenuhi agenda, melainkan untuk menegaskan bahwa kepemimpinan, kolaborasi, dan narasi perempuan adalah kekuatan dunia yang tak terbantahkan.
Inspirasi dan Kemitraan Lintas Batas
Giwo Rubianto dengan lugas menyoroti kata “inspirasi.” Berada di lingkungan yang dipenuhi “perempuan hebat” adalah sumber energi kolektif. Kehebatan ini lahir dari perjuangan mengatasi isu-isu yang sama: tantangan ekonomi, isu kesehatan, hingga advokasi hak-hak anak dan perempuan.
Sebagai seorang diplomat perempuan senior, Giwo menekankan bahwa kolaborasi lintas batas adalah strategi yang harus diusung. Forum ECM adalah tempat untuk berbagi best practices yang konkret, misalnya keberhasilan negara tertentu dalam penanganan stunting, pemberdayaan UMKM, atau program literasi digital. Melalui ICW dan jaringan internasional lainnya, kolaborasi ini memungkinkan Indonesia untuk membawa pulang ide-ide segar, sekaligus membagikan pengalaman sukses perempuan Indonesia kepada dunia.
Menguatkan Suara Indonesia di Panggung Global
Poin krusial dari refleksi ini adalah tentang “suara perempuan yang semakin kuat di dunia.” Di tengah isu-isu geopolitik dan tantangan sosial-ekonomi yang kompleks, perspektif perempuan sangat dibutuhkan untuk menghadirkan solusi yang lebih humanis dan berkeadilan.
Jabatan Giwo saat ini sebagai Vice President ICW memiliki bobot strategis. ICW sebagai organisasi perempuan tertua di dunia, dengan status konsultatif di PBB, memberikan wadah bagi Indonesia untuk menyuarakan isu-isu prioritas. Ini bukan hanya soal representasi, tetapi soal memastikan bahwa ketika kebijakan global disusun—terkait pendidikan, kesehatan, atau perdamaian—suara dan pengalaman perempuan Indonesia turut menjadi pertimbangan utama. Kehadiran tokoh perempuan senior yang aktif di dunia internasional adalah penegasan bahwa Indonesia adalah pemain kunci, bukan hanya penonton.
Kekuatan yang Tidak Mengenal Jabatan
Rapat di Manila yang disoroti oleh Giwo Rubianto adalah sebuah momentum penegasan: Perjuangan dan pengabdian seorang tokoh perempuan tidak mengenal batas jabatan. Meskipun estafet kepemimpinan di tingkat nasional telah berpindah, kontribusi beliau di kancah internasional terus berlanjut dan bahkan semakin fokus.
Semangat inspirasi dan kolaborasi yang diyakini Giwo harus menjadi legacy yang diwariskan kepada generasi perempuan penerus. Ini adalah panggilan bagi seluruh elemen masyarakat untuk terus mendukung peran aktif para perempuan Indonesia, memastikan bahwa suara kuat yang menggema di panggung global benar-benar memberikan dampak nyata terhadap kesejahteraan keluarga, komunitas, dan stabilitas negara, menuju cita-cita Indonesia Emas.
